√ 150 Kata Kata Cinta Bijak Mendidik Anak Lebih Sabar -->

150 Kata Kata Cinta Bijak Mendidik Anak Lebih Sabar

Kata Bijak Mendidik Anak - Orang tua akan selalu ingin anak yang telah mereka lahirkan dari mereka sendiri ingin sekali atau berharap bahwa anak mereka akan tumbuh dengan baik dan beramal baik dan selalu taat dan menghormati orang tua mereka. Dan apa yang selalu ingin diajarkan pada mereka adalah kesabaran dalam pendidikan yang akan diajarkan.

Sabar bukan berarti setiap ada cobaan yang menimpa dan tanpa ekspresi haru menahannya karena harus sabar. Bukan, dalam hal sabar yaitu apapun masalah yang anak hadapi kedepannya itu karena Allah SWT yang dimana nantinya akan diberikan jauh lebih baik apa yang telah dilakukan. Berikut adalah kata kata yang akan disajikan untuk anda semua.


Kumpulan Kata Bijak Mendidik Anak Lengkap


Rasululloh bersabda: "Kamu (anak lelaki) dan hartamu milik orang tuamu." Artinya, meskipun sudah menikah, orang tua punya hak atas harta kita. 

Usia 3-6 tahun adalah usia yang sangat penting dan tepat untuk mendapatkan sentuhan dari orang tuanya, sebab di usia itu anak sedang pandai meniru. 

Konsep pendidikan yang paling tepat di usia itu (3-6 tahun) adalah keteladanan. Memang belum manis. Tapi kalau anak berperilaku baik dan lucu akan menyenangkan. 

Tanamkan ilmu agama pada anak terlebih dahulu. Jangan dahulukan ilmu umum sebelum ilmu agama. Bacakan ayat-ayat Al Qur'an. Sucikan hati mereka. Ajari ilmu tafsir dan ilmu hadits Nabi. Namun harus sesuai urutan.

Salah satu cara terbaik dalam menasehati anak-anakmu adalah mengetahui apa yang mereka inginkan lalu nasehatilah mereka sebagaimana mestinya.

Biarlah diri kita berjuang dan berlelah-lelahan mendidik anak hari ini, agar mereka mempunyai masa depan yang lebih baik.

Betapa banyak seorang ayah yang tidak mencintai anaknya, tetapi hampir tidak ditemukan seorang kakak yang tidak mengagumi cucunya.

Wahai para Ibu, ajarkanlah Anak anakmu membantu rumah tanggamu sejak dini, selain dari sunnah Nabi, kelak istrinya juga akan berterima kasih kepadamu. (Yasmin Mogahead, Penulis di Mesir)

Sama sekali aku tidak pernah makan bersama ibuku karena aku takut jika aku memakan makanan yang telah diliriknya itu berarti aku telah mendurhakainya. (Ali bin Husain)

Hal penting yang perlu didengarkan oleh anak-anak kita di zaman ini adalah doa orang tua mereka untuk kemudahan dan kesuksesan putra-putrinya dunia maupun akhirat. Karena ini adalah sebab datangnya taufik, ketenangan, dan bertambahnya cinta dan kasih sayang anak pada orang tua. Syekh Muhammad Sholeh Munajjid (Ulama Saudi Modern)

Jika Allah mengizinkan anda untuk memberikan anak hadiah, berikanlah sebuah semangat.

Hendaklah adab sopan anak-anak itu dibentuk sejak kecil, sebab ketika kecil lebih mudah membentuk dan mengasuhnya. Belum dirusakkan oleh adat kebiasaan yang sukar ditinggalkan, terutama di zaman seperti ini. (Hamka)

Jika anda terlalu sibuk untuk bekerja, maka ketahuilah anak-anak hanya memiliki masa kecil hanya sekali dalam seumur hidup.

Insyaallah ada masanya ketika orang tua panen raya. Syaratnya adalah mendidik dengan cara Islam. Mendidik anak itu persis seperti menanam pohon. Allah berfirman dalam QS. 3:35-37, "didik anak dengan pertumbuhan yang baik" 

Yang menanam siapa? Kita. Maka setiap proses pertumbuhannya kita lah merasakan bahagia. 

Ambillah pohon kurma sebagai pelajaran untuk mendidik anak. Berbuahnya pohon kurma itu perlu waktu lama, sekitar 8 tahun. Tapi hasilnya juga sesuai dengan kesabarannya. 

Yang tumbuh pertama dari pohon kurma adalah thol/ mayang/ bakal buah, tapi perlu dikawinkan dulu. Berdasarkan hasil penelitian, mayang jantan kurma, memiliki warna, aroma, dan fungsi yang mirip seperti sperma manusia. 

Buang jauh jauh anggapan bahwa anak-anak itu beban. Anak-anak kita itu tidak numpang hidup pada kita. Jika Anda menganggap demikian maka sombong sekali Anda. Ingatlah bayi lahir sudah membawa rezekinya. Yang menjadi masalah adalah kita belum "percaya" pada Allah. 

Satu cara paling penting dalam membantu anak kita dewasa adalah kita harus tumbuh dewasa terlebih dahulu.

Sementara kita berusaha mengajari anak-anak kita tentang pendidikan yang baik namun dilain sisi kita juga belajar dari kehidupan mereka.

Salah satu hal terbaik yang dapat anda berikan kepada anak selain hadiah adalah contoh yang baik dari kedua orang tuanya.

Anak merupakan karunia untuk zaman yang akan datang, bukan untuk zaman kita saat ini. Jika salah dalam mendidik, maka perbuatan anaknya akan seperti kita saat ini atau bahkan lebih buruk lagi.

Anak-anakmu lebih butuh kehadiranmu daripada hadiahmu, Jangan Kau terlalu sibuk pada dirimu saja.

Kau bisa saja belajar banyak dari anak-anak. Misalnya seberapa sabar dirimu saat mendidik anak.

Setiap anak terlahir dalam keadaan Islam beriman, masalahnya adalah bagaimana supaya dia tetap menjadi beriman saat tumbuh dewasa.

Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar dan mengajarkannya. (HR Bukhari)

Sesungguhnya para ulama itu merupakan pewaris para nabi. Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan Dinar maupun Dirham, melainkan mereka hanya mewariskan ilmu. Jadi barang siapa yang mengambilnya berarti dia telah mengambil bagian yang sangat banyak. HR. Abu Dawud

Anak-anak adalah aset. Bukan suatu beban. Karena ketika orang tua meninggal, maka yang paling berhak mensholatkannya adalah anak kita. 
Sedangkan sholat jenazah itu isinya doa semua. Jadi benar benar aset kekayaan di dunia dan akhirat. 

Tidak ingin punya banyak anak karena alasan biaya hidup dan pendidikan yang mahal? Memang logis. Tapi sayang iman belum berperan pada Anda. 

Bukankah kalau anak adalah aset, maka semakin banyak semakin baik? 

Lelah mendidik anak? Itu merupakan bukti kalau anda belum bisa menikmati proses dan hasil dari mendidik anak. 

Apakah kita bahagia setelah anak kita sudah sukses menjadi sarjana, dapat kerja tetap, kaya raya? Itu terlalu lama. Apalagi kalau anaknya banyak. 

Apa fungsinya sabar dan syukur kalau bukan untuk bahagia. Lihatlah petani, dia itu sangat bahagia saat tanamannya tumbuh baik, meskipun belum panen. Atau bahagia saat hujan turun, padahal belum menanam. 

Jadi bahagia itu tidak harus menunggu panen, artinya bahagia tidak harus anak sudah besar dan sukses. Asal prosesnya baik. Kalau seperti ini, maka orang tua akan bahagia sepanjang usia anaknya. 
 
Saat engkau diamanahi jiwa dan buah hatinya. Maka, bentangkan segera tanganmu untuknya selapang-lapangnya dan kepadamu dia wajib taat. 

Bacakan untuknya al Quran, ajarkan sejarah, untaikan syair-syair dan ajarkan sunnah. 

Buatlah dia mampu mengetahui posisi pembicaraan dan permulaannya. Laranglah ia dari tertawa kecuali pada waktunya. 

Jangan sampai ada waktu yang berlalu padamu kecuali kamu telah memberikan faedah baginya. Jangan menjauh di waktu lapangnya, sehingga dia merasakan manisnya waktu kosong dan membuatnya terbiasa dengannya.

Luruskan ia semampumu dengan cara mendekat dan lembut. Jika dengan dua cara itu dia tetap tidak baik maka gunakan cara yang keras." [Khalifah Harun Ar Rasyid, Ibnu Khaldun dalam Muqaddimahnya]



Demikian dari kata kata yang sudah disajikan diatas untuk anda, semoga dengan kata kata ini anda dapat lebih mengerti lagi akan arti dari balik makna kata yang tersirat didalamnya dan dapat mengambil hikmah yang ada pada kata kata tersebut. Dengan ini diharapkan agar anda dapat lebih bermotivasi lagi untuk selalu sabar dalam menjalankan pendidikan kepada anak anda. Terima kasih sudah membaca kata kata yang sudah membaca kata kata yang sudah disajikan, sekian dan sampai jumpa lagi kawan.

Artikel Terkait

0 Response to "150 Kata Kata Cinta Bijak Mendidik Anak Lebih Sabar"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Tengah Artikel 3

Iklan Bawah Artikel