1500 Kata Kata Cinta Mutiara Untuk Pacar Dijamin Klepek Klepek
Kata Kata Mutiara Untuk Pacar - Merupakan sebuah kata kata yang akan sangat berarti untuk pacar anda. Biasanya orang yang sering melakukan hal ini akan sering disebut sebagai puitis dari berbagai orang yang mendengarnya. Tapi apa boleh buat jika anda memang ingin betapa sayangnya dan pengertiannya anda ingin diketahui oleh sang pacar maka perbuatan anda tidak akan terbuang sia sia. Pacar atau pasangan anda pasti akan merasa senang jika mendengar perkataan dari mulut anda sendiri. Well jika memang terkadang sudah pacaran terkadang mengirim pesan lewat sosmed seperti WA untuk mengucapkan selamat pagi pun akan terasa romantis.
Kata kata cinta mutiara untuk pacar ini merupakan kata kata yang akan membuat anda akan mengerti dari sebuah makna yang tersirat didalamnya. Dan juga anda dapat menambah wawasan kosa kata anda untuk menggobali pacar atau pasangan anda. Berikut adalah kata kata yang akan disajikan sebagai berikut.
Kata kata cinta mutiara untuk pacar ini merupakan kata kata yang akan membuat anda akan mengerti dari sebuah makna yang tersirat didalamnya. Dan juga anda dapat menambah wawasan kosa kata anda untuk menggobali pacar atau pasangan anda. Berikut adalah kata kata yang akan disajikan sebagai berikut.
Kumpulan Kata Kata Untuk Pacar Lengkap
“Duhai kasihku, suatu hari akan kita temui sebuah kejenuhan dan rasa lelah dalam sebuah penantian. Hari itu akan datang manakala rasa bosan telah hadir dengan tiba-tiba. Terlebih jika jarak menyekat semakin jauh lagi. Namun, jangan tanyakan lagi tentang sebuah kesetiaan yang telah ku tanamkan. Kesetiaan ini akan tetap terjaga dalam janji kita berdua untuk saling setia.”
“Kala Ku tatap langit senja yang kian mempesona, entah mengapa ada sebuah bayangan yang hadir bersamanya. Saat ku terka siapa di balik bayangan itu, tak ku sangka wajahmu hadir bersama semerbak cahaya. Namun, akhirnya kusadari itu hanya bayangan semata. Bayangan yang datang karena sebuah rindu yang nyata”.
“Ketika ku terbangun di pagi yang tak seperti pagi biasa, ku baru sadar bahwa dunia memang masih terlalu pagi. Dan setelah ku menerka apa yang telah membangunkanku, ternyata karena mimpi tentangmulah yang hadir karena satu kata, sebuah rindu.”
“Jika kau memang pernah mengalami kehilangan dan sakit yang amat parah, tolong jangan benci hujan yang datang meski tak kau undang. Sesungguhnya tetesan air hujan itu hanya ingin menyejukkan, dan mengobati rindu yang kian mengekang. Tak ada satu niat pun untuk mengembalikan bayangan tentang kenangan yang tak seharusnya kembali datang.”
“Apapun yang ada di hadapanmu, simpan dalam-dalam kesedihan yang sedang datang mencekam. Mulai ciptakan kesenangan dalam sebuah tawa yang menenangkan. Sesungguhnya bahagiamu jauh lebih berarti dan berharga di bandingkan dengan tangismu yang menyedihkan. Ingatlah kasih, bahwa pancaran cahaya menunggu sambutan senyum ceriamu. Ingatlah pula bahwa hari ini adalah harimu yang harus kau nikmati. Jika kau berlarut dalam kenangan menyedihkan, maka hati ini pun turut sakit merasakan.”
“Ketika ku menatapmu, tak ada lagi kesedihan yang hadir dalam hatiku. Berada di sampingmu, hanya canda tawa yang bisa terungkap oleh raga ini. Berada diantara kisah bersamamu, menjadikan hidupku penuh dengan warna-warni dengan pola terbaik dalam hidupku.”
”Kekasih, kamu tak pernah berhenti membuatku merasakan rindu dan rindu. Walau seminggu sekali kita bertemu, namun itu tak cukup untuk menyembuhkan rinduku. Semua terasa lama saat aku tak bersamamu. Dan semua terasa singkat saat kita melewati waktu bersama. Datanglah di setiap mimpiku, agar malamku terasa lebih cepat dan aku semakin semangat.”
“Jika ditanya hal yang paling membahagiakan dalam hidupku adalah mengenalmu. Melihat hadirmu di tiap pagi, siang serta malammu. Semburat senyum yang sulit untuk kuhilangkan adalah senyummu. Dan semua seolah sirna tanpa hadir dan tawamu. Maka datanglah di setiap hari dan juga mimpiku. Agar hariku tampak semakin sempurna dan bahagia dengan semua keindahan pada dirimu.”
“Menyapamu menjadi rutinitas pagi dan malamku. Bertanya kabarmu adalah makanan bagiku. Semua hanya karena rindu yang ku harap bisa cepat berlalu. Semua hal indah selalu aku harapkan hadirnya di tengah kita.”
“Sepucuk surat dalam rangkaian bunga yang kau kirimkan padaku malam itu menjadi saksi keseriusanmu padaku yang menjanjikan kebahagiaan di kemudian hari. Semburat senyum di sore itu tak lekang dari ingatanku dan berharap bahwa suatu hari nanti senyum itu akan dapat kusaksikan setiap hari.”
“Kenangan manis kita berdua tak akan pernah kulupa. Sampai suatu hari ajal memisahkan kita, semua akan tetap abadi dan tertata dalam sanubari. Jangan pernah kau memintaku untuk menghapusnya, karena selamanya akan tetap ada dalam jiwa.”
“Mungkin memang seperti inilah takdir yang harus kita alami, dalam bentuk yang berbeda, bahagia bisa teras. Bahagiamu bisa kau dapat dengan tinggalkan aku. Sedang bahagiaku sudah berlalu saat dulu ku bersamamu. Kini,bersamanya kau bisa tertawa. Sedang aku di sini masih bersahabat dengan luka.”
“ Kala ku sampai di pertengahan jalan untuk lupakan bayangmu, kini wujud nyatamu mulai hadir kembali di hadapanku. Dan tanpa kau sadari, seluruh usahaku telah kau rusak hingga ku kembali teringat pada luka yang telah kau tinggalkan sebelumnya.”
“Jika ku tengok keluar, yang ku dapati hanyalah gemuruh petir nan hujan. Sedang jauh dalam lubuk hatiku yang terdalam, rinduku padamu sedang bersuara lantang dan menunggu jawaban. Namun apalah daya, kini ku hanya bisa menanti waktu membawa keajaiban.”
“Meski pada akhirnya harus runtuh, sejujurnya aku juga pernah menginginkan hubungan yang utuh. Namun, pada akhirnya mata ku terbuka karena dalam pengokohan cinta, tak semudah mengedipkan mata. Yang bersarang di dalamnya adalah tentang cara menjaga rasa percaya dan saling terbuka dalam jangka waktu yang lama.”
“Sama halnya kala mencintai namun tak di cintai, hal-hal yang di kerjakan sendirian kadang akan terasa menyakitkan. Ketika seseorang telah di perjuangkan mati-matian, ternyata hasilnya hanya sebuah pengabaian.”
“Bagiku, menebas jarak penyekat diantara kita bukanlah hal yang sulit dan bisa kulakukan kapan saja. Namun, menunggu adalah keputusan terbaik yang bisa menjadi pilihanku. Meski kuakui bahwa itu berat, aku sungguh menyukainya. Penantian ini akan terus berlanjut bahkan hingga doa-doa di tengah rinduku mengalir deras dalam hembusan udara. Dan biarlah waktu yang akan menentukan pertemuan kita.”
“Kala ku tatap betapa indahnya langit biru, mulai terbayang wajahmu dengan secercah untaian rindu. Seiring berjalannya waktu, rindu itu kian memenuhi hatiku. Namun Dengan rindu, kini semakin kurasa bahwa aku dan kamu adalah satu. Rasa cinta dalam hati ini tak akan terpisah dan tak lekang pula oleh waktu”.
“Mungkin kini kau tak lagi di sisiku. Kau bukan lagi penyemangat dalam setiap langkahku. Kau tak lagi temani hari-hari sunyiku. Namun, setidaknya saat ini masih ada secercah mimpi yang bisa menjadi pengganti untuk hadirkan sedikit semangat dalam hidupku”.
“Tak ada yang terlihat lebih berantakan jika di bandingkan dengan gugurnya dedaunan yang berserakan di tanah tanpa arahan. Begitu pula dalam, hati, tak ada yang lebih terlihat tidak karuan di bandingkan dengan rindu tak terbalaskan yang tak punya tujuan.”
“Mungkin di masa yang telah lalu aku pernah menjadi seseorang yang mengabaikanmu. Dan untuk keselahan terbesarku itu, ku ingin memohon sedikit saja kata maaf darimu. Kini aku telah menyadari betapa pentingnya dirimu yang tak henti-henti menyebut namaku dalam doamu hingga hatiku kembali untuk berbalik padamu.”
“Menatap indahnya bintang bersamamu, adalah hal yang paling membahagiakan dalam hidupku. Berbagai nuansa roman yang mewarnai kehidupan ini seolah tanpa arti jika aku tak besamamu barang sedetik. Merindu adalah pilihan kalbuku kala badai menghantam gelora rindu. Maka, jangan pernah meninggalkan namaku karena aku tak akan mampu hidup tanpamu.”
“Samudera menjadi saksi atas janji kebersamaan kita. Membawa rasa ini menuju pulau nan indah dan mempesona. Ombak bernyanyi membawa semua kenangan yang telah kita lalui bersama. Terima kasih telah memberi warna kepada kelamnya hidupku dengan berjuta kebahagiaan yang terasa indah ini.”
“Malam membawaku kembali kepada mimpiku bersamamu yang pernah terbesit beberapa tahun yang lalu. Bahwa di antara kita tidak pernah ada kata saling meninggalkan dan selalu merajut kebersamaan. Walau saat ini kita tengah berjauhan terpisahkan oleh ruang dan jarak, namun dengan mimpi bersama, semua akan baik-baik saja dan tetap menjadi kita dalam kesetiaan juga penantian.”
“Engkau sering bercerita tentang rindu yang selalu menghantui setiap waktu. Bahkan antara aku dan kamu memang sulit untuk melukis rindu. Hanya nyanyian sepi yang menemani aku dan kamu. Namun, damainya hati ini tak akan pernah terbeli sejak aku mengenalmu dan semua tentang kita berdua. Semoga cinta ini abadi dan selalu ada sekalipun badai dan angin kencang menerpa.”
“Jangan beranjak walau sejenak. Cukuplah hadirmu membawa berjuta kebahagiaan di antara kita. Jangan pernah berpaling walau hanya sebentar, karena aku akan selalu membuatmu setia menatapku dan semua impian masa depan kita. Jadilah kamu yang selalu aku impikan hadirnya. Jangan pergi dan tetapkan disini selamanya.”
“Surat kecil darimu membuatku merasa haru. Betapa kamu benar-benar dengan rasamu. Dan hingga detik ini masih setia menungguku di ujung sana. Berharap bisa segera bersua untuk sekedar bercerita tentang kehidupan masing-masing. Walau kita tak sering berjumpa, namun semua terasa dekat dengan setiap iringan doa yang kau panjatkan di setiap sujudmu. Jangan pernah menghilangkan doa itu, karena hanya itulah kekuatan kita bersama.”
“Jika ada yang paling manis di dunia ini, maka itu adalah kamu. Jika ada yang paling indah di dunia ini, itu adalah parasmu. Jika ada yang paling kejam di dunia ini, maka itu adalah kamu saat m
“Hadirmu selalu membawa anganku menuju kesenangan. Entah apa yang membuatku begitu kagum dan ingin. Yang jelas, jantung ini berdetak lebih kencang saat kita dengan bersua. Dan suara hatiku tentu tidak pernah berbohong walau sejenak.”
“Kau datang dengan membawa sebongkah harapan besar untuk bersama. Di setiap suka dan duka. Hadirmu bak mentari yang tak lekang mendatangiku setiap hari. Walau kadang mendung datang menutupinya, namun engkau tak pernah menyerah untuk tetap hadir keesokan harinya. Terima kasih matahariku, sudah menjadi bagian terpenting dalam hidupku.”
“Jika aku boleh meminta, maka aku akan meminta Tuhan mengembalikan waktu agar aku bisa lebih lama untuk menjalaninya bersamamu dan semua hal membahagiakan tentang kita. Bahwa cinta itu tak selalu bahagia itu sudah menjadi hukum alam. Namun, bahwa cintaku tak pernah lekang walau sedikitpun, itu adalah fakta. Percayalah bahwa cinta ini akan senantiasa mengisi sanubari dan selamanya akan tetap seperti ini.”
“Pagiku cerah dan aku ingin mengucapkan selamat pagi untukmu yang menjadi mentari di hati ini. Jangan biarkan sedihmu menutupi sinarnya. Jadikan harimu menjadi berarti dengan senyuman manja yang kau torehkan setiap kali kita berjumpa. Dan tetap saja aku akan merindukanmu setiap waktu.”
“Coklat di meja kamarmu sengaja ku kirimkan agar engkau tak kesepian dan merasakan manisnya bersama dengan semua kenangan tentang kebersamaan kita. Mimpi indah di malam yang penuh bintang ini. Jangan pernah meneteskan air mata karena sedihmu adalah sedihku pula.”
“Hingga saat ini kusadari dengan sepenuh hati bahwa kita belum bisa bersama dan bersatu untuk memulai langkah yang baru. Namun, seperti apapun akhirnya, ku mohon izinkan ku untuk terus berusaha dalam bentuk yang tak biasa. Ku ingin senantiasa menyebutmu dalam lantunan doa. Suatu hari, aku berharap doaku pun bisa menjadi nyata. Dan aku yakin bahwa Tuhan pasti memberi izin padaku untuk melengkapi tulang rusukku.”
“Kini saat yang mungkin tak pernah di sangka telah tiba. Kau dan aku tak lagi menjadi sepasang pria wanita yang memiliki ikatan nyata. Oleh karenanya, jangan tetap anggap aku segalanya. Lupakan saja aku sebisanya. Bagaimanapun juga, dengan mudahnya aku bisa melupakanmu kapan saja.”
“Kala di suatu sore ku temui senja, ku ingin mengucapkan harapan indah di hadapannya. Yang ku harapkan hanyalah agar tak ada lagi sekat dan jeda diantara kita berdua. Ku harap pula kita bisa saling menjaga, hati dan jiwa. Hingga pada akhirnya, kan kita jumpai kisah kita yang menua dan abadi dalam bingkai indah semesta.”
“Meski ku tau bahwa kini aku dan kamu tak lagi menjadi kita, jangan salah karena namamu masih belum lepas dari setiap doaku. Namun, doa itu telah berbeda. Aku hanya beraharap agar kau selalu di selimuti bahagia. Dan akhir kata, semua ku pasrahkan pada yang kuasa. Biar Dia yang menentukan jalan terbaiknya.”
“Kala ku berada di sisimu, ku akui bahwa ku berharap semua cepat berlalu. Semua yang kau bicarakan membuatku merasa nyaman dan damai. Aku hanya bisa berdoa agar engkau senantiasa berbahagia. Dan selebihnya biar ku serahkan kepada Sang Maha.”
“Ribuan terima kasih ku sempatkan karena kau telah menamparku dengan penghianatanmu. Ini sudah cukup lebih dari rasa sakit buatku dan semoga engkau senantiasa bahagia dengan caramu itu.”
“Aku akan selalu mendapatkan hidup ini untuk kebahagiaanmu dan untuk muara cinta kita. Dan ingin ku sampaikan bahwa aku sangatlah bahagia bisa memilikimu.”
“Ku ucapkan terima kasih atas semua yang telah terjadi dan engkau lakukan. Maafkan aku jika kehadiranku ternyata merepotkanmu.”
“Tahukah engkau bahwa saat kita berdua bersama, rasanya waktu akan sangat cepat berlalu. Itu bukan lantaran aku membencimu, namun karena aku tidak ingin membuatmu terjatuh dan kesakitan. Hanya itu saja harapanku. Aku tahu betul bagaimana rasanya jika berada di posisimu. Ketika hati kita terlanjur mencintai seseorang namun tidak mendapatkan balasan. Bahkan rasa itu justru terabaikan.”
“Dengan keseluruhan kesaksian yang membuatku merasa runtuh, aku akan tetap berdiri tegak setulus hati. Inilah yang akan membuatku berhasil untukmu dan aku akan senantiasa berdiri di sini untukmu.”
“Selepas kepergianmu, aku hanya ingin mengingatkan kepadamu jangan sampai lupa pulanglah dengan membawa rindu dan berjuta kenangan yang ada di antara kita. Aku akan sangat merindukanmu.”
“Aku sangat bahagia, dan mungkin saja ini adalah sebuah karma yang pantas aku rasakan dan dapatkan karena sudah membuang serta mengabaikan seseorang yang dengan sepenuh hati mencintaiku namun aku sia-siakan begitu saja.”
“Tidak perlu berlarut-larut membincang masalah hati, jika engkau saja masih terlalu sering membuat orang lain patah hati.”
“Bahkan hingga detik ini, aku tetap saja masih belum memiliki keberanian untuk melihat matanya walau sekejab. Hal itu lantaran aku pernah dibuat jatuh cinta hanya karena pandangan pertamanya.”
“Hidup ini memang mudah, dan akan lebih mudah lagi jika dijalani berdua. Bersama dengan mu dalam suka maupun duka, untuk selamanya dan sepanjang masa. Terima kasih telah memberikanku banyak dari waktu yang engkau miliki. Darimu aku tahu apa itu makna cinta dan bagaimana harus mencintai tanpa harus menyakiti.”
“Jika mencintai adalah takdir, maka aku sangat ingin engkau yang menjadi takdirku. Jika mencintai adalah luka, maka aku rela terluka hanya untuk mencintaimu karena aku percaya bahwa engkaulah yang akan mengobatinya suatu hari nanti.”
“Cinta memang membuat hariku indah. Karena cintaku adalah kamu yang selalu menghiasi hariku dengan canda dan tawa yang tak pernah hilang dari ingatanku. Cinta adalah ketulusan karena kamu tak pernah pamrih bahwa sebagian besar waktumu kau berikan untukku, begitu juga aku yang sangat tidak rela kehilangan waktu untuk bersamamu.”
“Ingin ku ucapkan selamat malam kepadamu yang sedang bahagia karena mendapatkan hadiah terindah hari ini. Dan apakah kau tahu bahwa hanya engkaulah hadiah terindah bagiku dan selamanya akan tetap seperti itu. Jangan pernah meninggalkan bahagiaku.”
“Pagi ini aku membaca kembali puisi yang kita tulis bersama. Dan itu semua menggingatkanku pada rindu yang tak pernah pergi mengusik diri ini. Semoga kita bisa segera bersua dengan penuh cinta dan kebahagiaan bersama.”
“Entah apa yang membuatku begitu mencintai sosok itu. Yang hadir dengan remang-remang cahaya di malam yang penuh bintang. Ya, engkau laksana bintang yang paling cerah menyita beberapa detik waktuku karena memandangmu begitu lama. Dan kini aku baru menyadari bahwa engkaulah cinta itu, yang akan selalu menjadi cinta di setiap masa.”
“Mencintaimu menjadi keinginanku sejak dahulu. Dan aku sangat bahagia karenanya. Tidak hanya mencintai, namun aku mendamba kehidupan bahagia atas cinta itu. Merajut hidup bersama di dalam mahligai yang indah bernama rumah tangga. Karena itu, jangan biarkan aku yang mencintaimu ini mencintai hati yang lain.”
“Engkau datang dan juga pergi bak angin yang sama sekali tidak mempunyai aturan. Mulai saat ini, jangan pernah lagi ada kata pergi dan meninggalkan. Melainkan kebersamaan yang senantiasa terajut dalam kebahagiaan.”
“Saat ruang dan jarak memisahkan kita, maka satu-satunya cara yang bisa ku lakukan adalah merindukanmu. Dengan itu aku tahu betapa rasaku ini amatlah besar dan enggan untuk kuhilangkan. Semua adalah karenamu dan suatu saat aku pasti akan kembali kepadamu.”
“Aku masih ingat janjiku dulu untuk menunggu. Dan hingga detik ini semuanya masih ku tepati. Walau engkau seringkali datang dan pergi, rasaku tetap abadi. Bagaikan langit yang selalu menemani bumi. Jangan biarkan aku menghilang dari jarak pandangmu. Karena engkaulah mata hatiku yang selalu ku rindu setiap waktu.”
“Saat engkau merasa sama sekali tak mendapatkan kenyamanan apapun, bersandarlah sejenak di pundakku dan berceritalah sesukamu. Karena itulah bahagiaku. Saat engkau bersanding dan manja kepadaku. Maka jangan sekali-kali memutuskan ikatan ini karena bagiku engkau adalah duniaku.”
“Air mata ini adalah satu-satunya cara kala bibirku tak mampu berucap apapun atas kepergianmu sore itu.”
“Tidak perlu bersusah payah mengubah diri apabila hal itu sama sekali tidak membuatmu merasakan bahagia.”
“Kumpulkanlah benih-benih luka yang telah berserakan dan itu nantinya justru akan menjadi sebuah karya.”
“Menyayangimu menjadi keinginanku. Menunggumu kembali adalah keputusanku. Biarkan aku dengan keinginan dan pilihanku. Bahwa kamu adalah segalanya bagiku itu bukanlah sesuatu yang palsu. Dan terima kasih telah menjadi bagian dari mimpi serta khayalanku.”
“Jangan pergi karena hari masih terlalu hujan. Biarkan aku menikmati kopi bersama denganmu di siang ini. Sebelum esok aku akan merindukan semua detik-detik ini. Yang tenggelam bersama dengan kenangan yang tertancap kuat di sanubari.”
“Tak perlu menjadi diri yang menawan dengan berbagai upayamu. Karena kamu adalah orang yang paling menawan bagiku. Tak perlu bertanya mengenai hal apa yang paling membuatku bahagia, karena semua kebahagiaanku ada padamu. Dan tak perlu bertanya mengenai apa yang paling menyiksaku, karena engkau sendiri pun tahu bahwa merindukanmu adalah hal yang paling membuatku tersiksa.”
“Hal pertama yang ingin aku lakukan di esok hari adalah menanyakan bagaimana tidurmu semalam. Apakah engkau benar-benar mimpi indah sebagaimana aku yang memimpikan semua hal indah tentangmu. Dan tak lupa untuk mengirimkan ucapan pagi yang hangat untukmu agar harimu penuh tawa dan bahagia.”
“Jika engkau bertanya mengenai apa yang ingin ku lihat di setiap pagiku, maka senyummu yang aku harapkan hadirnya setiap waktu, tidak hanya di pagiku. Dan aku berharap bisa melihatmu selamanya dengan penuh pesona dan kebahagiaan yang selalu kudamba.”
“Aku memiliki beribu alasan untuk bisa meninggalkanmu dan segala hal yang berhubungan dengan kita, kebahagiaan, kenyamanan, kebaikan, perhatian dan masih banyak lagi hal lainnya. Namun, hanya dengan satu kata aku bisa tetap disini dan tidak jadi pergi jika itu kau ucapkan padaku, yaitu aku cinta kamu. Bahwa di antara cinta pasti ada luka itu adalah hal niscaya, namun bahwa cinta itu sendiri akan menguatkanku, itu adalah hal yang aku yakini sejak dulu.”
“Cinta menjadi satu-satunya caraku untuk bisa menceritakan dirimu. Tanpa adanya cinta, mungkin aku tidak akan merasakan rindu karena cinta. Perhatian karena cinta dan masih banyak lagi hal yang lainnya. Oleh karena itu, jangan biarkan aku menghilangkan cinta itu karena aku takkan lagi bisa bercerita tentangmu jika semua itu hilang dari pandanganku.”
“Keputusanku untuk mencintaimu adalah keputusan yang termudah di dalam hidupku. Adapun keputusan untuk meninggalkanmu adalah hal yang terberat dalam hidupku. Dan aku tidak ingin mengambil keputusan berat yang nantinya justru akan menyiksaku. Semua adalah pilihan, dan kamu adalah satu-satunya pilihanku untuk kucintai setiap waktu.”
“Jangan bertanya apapun kecuali tentang hal yang membuatku bahagia. Dan bahagiaku hanyalah saat bersamamu. Maka jangan pernah pergi dengan alasan apapun karena sejujurnya aku tidak akan pernah sanggup akan hal itu.”
“Sebelum nantinya kita akan kembali berubah menjadi aku dan juga kamu, kita pernah saling bersanding dan menggenggam satu sama lain sebelum akhirnya sama-sama terdiam. Kita juga pernah saling bertahan satu sama lain dalam berbagai keadaan sebelum akhirnya kita saling melepaskan satu sama lain. Dan kita juga pernah lama berpelukan sebelum akhirnya kita memutuskan untuk saling melupakan. Sampai hari ini kita telah berjalan di rel masing-masing bersama dengan kesendirian dan tak lagi berjalan beriringan sebagaimana dahulu.”
“Engkau telah mengajarkan kepada aku hal, yaitu percaya. Percaya bahwa ketika seseorang memiliki komitmen siap untuk memiliki, ia juga harus memiliki komitmen siap untuk melepaskan dalam waktu yang bersamaan.”
“Biarkan saja dia yang sudah terlepas pergi dengan terhempas. Jangan pernah lagi mengejarnya karena ia bukanlah sebuah layang-layang yang masih bisa dikejar selama masih kau ikat dengan talinya.”
“Rindu yang kumiliki ini seharusnya tidak perlu merasakan kesakitan. Seandainya saja ada tujuan yang jelas dan terarah. Namun aku sesungguhnya masih merasa bingung akan ku antarkan kemana rindu yang menggebu ini.”
“Tenanglah saja, mereka bukanlah Tuhan yang memiliki kekuasaan mutlak untuk menghalangi dan menghentikan langkah kita untuk menggapai kesuksesan.”
“Menuliskan semua ide dan pendapat serta harapan-harapan saja sudah menjadi awal dari jalan kesuksesan.”
“Hidup ini memang harus imbang, jangan sampai engkau hanya fokus kepada satu hal akan tetapi melupakan hal yang lain padahal keduanya sama-sama pentingnya.”
“Bagaimana seandainya engkau yang berada pada posisiku, mencintai dalam diam. Apakah engkau mampu untuk bertahan.”
“Kapan kita bisa berkumpul bersama dan menikmati hari-hari dengan bahagia tanpa harus disibukkan oleh gadget masing-masing.”
“Engkau merupakan hal yang sangat sulit untuk kudapatkan. Harapan demi harapan senantiasa aku semogakan dalam rangkaian doa panjangku. Akan tetapi, semuanya hanya sebatas angan semata dan tidak akan pernah bisa menjadi kita di dalam kehidupan nyata.”
“Aku berjalan dengan menyusuri kenangan di sepanjang malam. Dan aku terdiam sejenak menatap ke sebuah arah persimpangan. Ada jejak bayangmu yang melekat erat di sana. Aku melihat engkau semakin nyata dalam ingatan. Inikah namanya rindu?”
“Hadirmu bak senja yang menebar ke semua keindahan dengan warna jingga yang sangat mempesona, tiba-tiba engkau pergi tanpa ada sepatah pun kalimat perpisahan kau ucapkan.”
“Kita memang sama-sama seorang pecandu. Kamu candu kopimu dan aku candu dengan senjaku. Lalu kapan kita bisa menikmati dua-duanya bersama di waktu dan tempat yang sama?”
“Terima kasih ku sampaikan kepadamu yang sudah berusaha menguatkan aku saat banyak sekali orang yang hendak menghentikan derai langkahku.”
“Semua akan baik-baik saja. Begitupun kita sebagaimana adanya meski aku pernah terjatuh karena cinta.”
“Apabila saat ini lenyap apa yang tengah engkau minta, cukup yakin saja bahwa yang kita terima adalah hujan yang nantinya akan menjadi sahabat dan datangnya malam seolah menjadi penjahat.”
“Semua sikap, keseluruhan yang menjadi apa yang kamu suka, aku akan senantiasa memeluk suatu harapan.”
“Rasa yang amat menyakitkan adalah saat kita semua terjebak kepada cinta yang tersembunyi dan kita sama sekali tidak memiliki keberanian untuk menyampaikan cinta tersebut. Kecuali hanya memendam suatu rasa yang ujungnya hanya akan membuat semua menjadi sia-sia.”
“Lantas untuk apa kau membiarkan hadir apabila pada akhirnya engkau bukanlah suatu kenyataan takdirku.”
“Kepada jingga yang nampak menawan, aku ingin menceritakan tentang sesuatu yang tengah aku usahakan saat ini. Tolong lekas hilangkan secara perlahan rasa rinduku dan biarkan semua tersapu oleh angin sampai kemudian akan terbawa keatas awan sana. Karena rindu yang kujaga selama ini tak juga mendapatkan balasan.”
“Apabila aku mengetahui bahwa kala itu engkau akan kembali meruntuhkan hatiku yang belum pulih seutuhnya, aku tentu akan memilih untuk tidak mendekat kepadamu terlebih dulu.”
“Mengenai rindu yang aku sama sekali tak mampu berpura-pura dengannya, besok aku tak akan membiarkan perasaanku ini dibunuh oleh egoku sendiri.”
“Perih merupakan saat kita sudah memberikan keseluruhan hati kita, namun akhirnya kita harus menerima kenyataan bahwa ia ternyata tidak sepenuhnya mencintai kita.”
“Melangkahlah, kenang saja rasa sakitku ini. Bahwa aku selalu tertatih saat menanti dasarmu berkeringatkan letih.”
“Malam, tahukah engkau, kau mengingatkan aku pada sebuah rindu, meski untuk saat ini orang yang tengah aku rindukan berada di tempat yang jauh dan berlalu dengan sesuka hatinya, serta enggan untuk berusaha mengerti bahwa ada hati yang selalu setia menanti berharap untuk disinggahi di sini.”
“Dia adalah orang yang kerap membuatku merasa perih, namun ia juga yang kerap membuat merasa rindu.”
“Aku memang suka nulis, namun percuma saja bicara jika engkau memilih untuk tuli terhadapku.”
“Untuk memperoleh banyak hal, aku rela jatuh berkali-kali dan dalam ingatanku masih selalu terbesit rindu itu.”
“Hendaknya engkau berfikir terlebih dahulu sebelum berbicara. Karena ada hati yang tidak akan bisa kembali sebagaimana semua apabila sudah terlanjur tersakiti. Sebagaimana dengan gelas yang sudah pecah tidak akan bisa kembali sempurna sebagaimana sedia kala.”
“Hidup ini terasa amat hampa dengan tidak adanya cinta di dalamnya. Namun, cinta kerap membawa luka yang membuat hidup merasakan nestapa. Namun, mencintaimu adalah pilihanku sehingga apapun risikonya juga menjadi pilihanku. Maka, biarkan aku mencintaimu dengan cara terbaikku.”
“Aku hanya membutuhkan sekian detik untuk bisa mencintaimu, akan tetapi untuk dapat melupakanmu, seumur hidupku pun tidaklah cukup. Maka biarkan aku selalu mencintaimu dalam kondisi apapun. Karena hanya dengan itulah aku bisa bahagia. Dan aku sayang kamu selamanya.”
“Cinta adalah sebuah keteguhan hati. Ia menjadi saksi akan kenangan masa lalu, kini dan masa depan. Maka biarkan cintamu tetap berdiri karena ialah yang akan memberikan warna terbaik untuk masa depan dan masa kinimu.”
“Cintai seseorang dengan apa adanya tanpa ada tuntutan apapun karena ini akan memunculkan kenyamanan tersendiri untuk jiwa. Dan jangan pernah menuntut cinta yang sempurna karena sejatinya penerimaanmu apa adanya tersebut sudah menjadi kesempurnaan cinta.”
“Aku merenung di setiap pagiku, berharap dunia akan mempertemukan aku kembali kepadamu. Berharap semua akan berpihak padaku yang amat mencintai dan menunggumu di setiap detik menit hidupku.”
“Cinta bukan masalah berapa lama engkau mengenal seseorang, ia adalah tentang bagaimana engkau mampu membuat orang yang mencintaimu menjadi tersenyum sejak engkau hadir untuk pertama kalinya. Ini adalah cinta yang sesungguhnya, cinta yang saling melengkapi satu sama lain dalam berbagai situasi dan kondisi.”
“Saat ada yang bertanya mengenai kelemahanku, itu adalah kamu. Karena kamu membuatku lemah karena rindu dan penantian ini. Bahkan di setiap menit detik hidupku, hanyalah kamu dan selamanya akan tetap seperti itu.”
“Sejak engkau hadir di dalam kehidupan ini, aku tahu persis bahwa berbagai tantangan akan hadir di dalamnya. Namun itu bukanlah apa-apa dibandingkan saat engkau harus meninggalkanku dan semua kenangan tentang kita yang sudah terajut bersama. Ada banyak kebahagiaan yang terlanjut kau lukiskan di dalam hidupku dan jangan pernah kau hapus semua kebahagiaan itu.”
“Tahukah engkau bahwa aku meneriakkan namamu di tengah derasnya air hujan. Kemudian memandang bayanganmu di tengah kesunyian. Dan inilah yang dimaksud dengan cinta dalam diam.”
“Aku masih berdiri di sudut ini. Berharap engkau segera hadir mengobati penyakit rindu yang kian menderu. Sempat aku bertanya pada bintang, apakah engkau merasakan hal yang sama denganku. Dan apakah engkau juga tengah memandang ke arah bintang yang sama.”
“Sejak awal aku sudah mengambil keputusan untuk bertahan. Di dalam berbagai keadaan. Walau aku harus menunggu untuk waktu yang cukup lama. Namun, yang aku yakini hanya satu, bahwa kebahagiaanku dan semua masa depanku ada padamu.”
“Saat orang yang engkau sayangi ternyata tidak mau menghargaimu, percayalah bahwa suatu hari akan ada seseorang yang akan menghargaimu dengan jauh lebih baik lagi. Karena disitu, engkau akan memulai kebahagiaan untuk dirimu sendiri dan orang yang kamu sayangi. Dan orang yang tidak bisa menghargai suatu hubungan, maka ia akan mendapatkan kehancuran karena ulah yang ia buat sendiri.”
“Aku mengakui bahwa aku merasakan jatuh cinta kepada sebuah aksara, oleh karena itu aku bisa berbicara dengan lantang kepada semesta meskipun hanya melalui rangkaian kata. Dan aku sengaja menceritakan tentang kita kepadanya.”
“Hanya kata singkat yang ingin ku ucapkan, yaitu aku ingin dibuatkan suatu jenis minuman yang manis setiap paginya disertai dengan senyumanmu yang tak kalah manisnya.”
“Seandainya saja setiap orang akan berbalik, apakah engkau bisa sekuat aku dalam menghadapi dunia ini dan bagaimana jika aku yang nantinya berhenti untuk mencintaimu lebih dulu dibandingkan engkau. Apakah engkau akan merasakan sakitnya kehilangan aku sebagaimana aku yang merasa sesak karena kehilangan kamu yang saat ini sudah tidak mencintaiku lagi.”
“Adalah sebuah rindu yang menamparku seperti ini memang membuatku merasakan luka tersendiri, namun aku mulai terbiasa dengan hal ini.”
“Aku memang sengaja memilih untuk bersembunyi di tempat yang teramat sunyi untuk meletakkan hatiku sejenak supaya tak terus disakiti. Karena sakit di dalam hati, lebih menyakitkan dari pada sakit karena apapun.”
“Engkau adalah sebuah alasan tersendiri mengapa aku tetap menunggu di sini tanpa ada engkau di sisiku dan aku sangat bahagia dengan penantianku karena engkau adalah jantung bagiku di setiap waktu.”
“Aku membiarkan retinaku dan retinamu bertemu supaya engkau bisa tahu apa yang terdapat di dalamnya. Dan engkau juga akan tahu apakah itu cinta atau sebuah dusta.”
“Aku tahu persis siapa aku sekarang ini. Aku memang hanya wanita yang menjadi orang ketiga di dalam hubunganmu. Aku tahu benar ini adalah perbuatan yang salah, namun apakah salah jika aku mencintaimu dengan setulus hati walaupun aku hanya berada di balik layar.”
“Percuma juga memiliki rasa peduli apabila akhirnya akan ditiadakan lagi untuk ke banyak kali.”
“Seluruh kebahagiaan yang selama ini terjadi nampaknya hanya semu belaka. Dan engkau adalah fatamorgana yang harusnya segera ku biarkan berlalu karena aku sangat menyadari bahwa aku tidak akan pernah mampu menggapaimu.”
“Bagaimana aku tidak memperoleh yang terbaik, apabila engkau saja tidak lebih baik dari yang sebelumnya.”
“Apa selama ini kehadiranmu memang semu. Sedangkan aku memiliki harapan akan kebahagiaan yang selalu ada dan tak berkesudahan. Dan engkau selalu aku semogakan.”
Wajib Tertarik : Kata Kata Sindiran Buat Pacar, Teman dan Mantar
Demikian dari kata kata cinta mutiara untuk pacar untuk anda. Semoga dengan adanya kata kata ini anda dapat merasa semakin mengerti makna dari kata kata tersebut, dan mendapatkan hubungan yang lebih dekat lagi dengan pasangan atau pacar anda. Terima kasih sudah membaca kata kata yang sudah disajikan, sekian dan sampai jumpa lagi kawan
0 Response to "1500 Kata Kata Cinta Mutiara Untuk Pacar Dijamin Klepek Klepek"
Post a Comment